Apakah, Jaringan ICT untuk Pendidikan Jardiknas akan betul meningkatkan komunikasi, maupun mutu pendidikan di Indonesia? Semoga benar!
Tetapi Jardiknas yang efektif dan berhasil meningkatkan mutu pendidikan bangsa akan perlu SDM, Kinerja, dan Sinergi di DepDikNas yang sangat bermutu, bukan? Kelihatannya teknologi-teknologi yang sudah ada belum begitu dimanfaatkan secara maksimal oleh DepDikNas untuk membagi informasi, data dan pengetahuan ke masyarakat, apa lagi meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa teknologi adalah solusinya, (misalnya). Apa kelemahan utama sebetulnya, teknologi atau SDM/kinerja/sinergi di DepDikNas? Kalau kelemahan utama adalah SDM/kinerja/sinergi ("Apakah E-Pendidikan Adalah Mimpi?"), teknologi yang paling hebat di dunia pun tidak dapat membantu kan? "Bambang Sudibyo menambahkan, adanya fasilitas ICT akan mampu memperbaiki akses pendidikan yang bermutu, yang selama ini sulit diakses oleh mereka yang bermukim di kawasan terpencil." (ANTARA News). Maksudnya "akses pendidikan yang bermutu" yang mana, di mana?
Kami senang membaca "Keuntungan bila sistem jaringan informasi ini terbentuk, komunikasi antar Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri dan Provider dan anggota Teknisi Jardiknas akan lebih cepat terjalin, informasi dapat dengan cepat sampai dan tepat sasaran pula." (Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto). Dan kurikulum untuk teknisi-teknisi juga bagus. Bravo Pak Gatot!
Memang "TIK Belum Digunakan Secara Optimal" benar tetapi kelihatannya yang paling ketinggalan adalah bagian "I" (Informasi). Teknologinya sendiri hanya sebagai medium dan tidak sulit dibangun asal ada uang. Yang penting adalah Informasi. Teknologi (TIK) tanpa "informasi" tidak begitu berguna, kan?
"Informasi yang bermanfaat" adalah hal "yang paling penting" dan seharusnya menjadi fokus pengembangan TIK oleh pusat pendidikan, bukan? Menyediakan informsai dan data untuk membangun lingkungan pendidikan dan negara yang cerdas perlu SDM, kinerja, dan sinergi yang sangat bermutu, dan ini seharusnya menjadi fokusnya DepDikNas, bukan teknologi kan? Sebetulnya, menyediakan informasi dan data adalah tahap pertama, bukan kedua.
Yang ingin kami ketahui dengan jelas, informasi dan data pendidikan penting apa yang ingin DepDikNas sampaikan ke dan dari lingkungan pendidikan di Indonesia sampai-sampai harus menggunakan banyak dana walapun anggaran untuk pendidikan sedang mengalami kekurangan untuk kebutuhan lain termasuk kesejahteraan guru? "Presiden Perlu Awasi Penggunaan Anggaran Pendidikan" (Media Indonesia) Ref: "alokasi dana pendidikan senilai Rp42 triliun ... telah mampu membangun Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas)".
Tetapi Jardiknas yang efektif dan berhasil meningkatkan mutu pendidikan bangsa akan perlu SDM, Kinerja, dan Sinergi di DepDikNas yang sangat bermutu, bukan? Kelihatannya teknologi-teknologi yang sudah ada belum begitu dimanfaatkan secara maksimal oleh DepDikNas untuk membagi informasi, data dan pengetahuan ke masyarakat, apa lagi meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa teknologi adalah solusinya, (misalnya). Apa kelemahan utama sebetulnya, teknologi atau SDM/kinerja/sinergi di DepDikNas? Kalau kelemahan utama adalah SDM/kinerja/sinergi ("Apakah E-Pendidikan Adalah Mimpi?"), teknologi yang paling hebat di dunia pun tidak dapat membantu kan? "Bambang Sudibyo menambahkan, adanya fasilitas ICT akan mampu memperbaiki akses pendidikan yang bermutu, yang selama ini sulit diakses oleh mereka yang bermukim di kawasan terpencil." (ANTARA News). Maksudnya "akses pendidikan yang bermutu" yang mana, di mana?
Kami senang membaca "Keuntungan bila sistem jaringan informasi ini terbentuk, komunikasi antar Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri dan Provider dan anggota Teknisi Jardiknas akan lebih cepat terjalin, informasi dapat dengan cepat sampai dan tepat sasaran pula." (Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto). Dan kurikulum untuk teknisi-teknisi juga bagus. Bravo Pak Gatot!
Memang "TIK Belum Digunakan Secara Optimal" benar tetapi kelihatannya yang paling ketinggalan adalah bagian "I" (Informasi). Teknologinya sendiri hanya sebagai medium dan tidak sulit dibangun asal ada uang. Yang penting adalah Informasi. Teknologi (TIK) tanpa "informasi" tidak begitu berguna, kan?
"Informasi yang bermanfaat" adalah hal "yang paling penting" dan seharusnya menjadi fokus pengembangan TIK oleh pusat pendidikan, bukan? Menyediakan informsai dan data untuk membangun lingkungan pendidikan dan negara yang cerdas perlu SDM, kinerja, dan sinergi yang sangat bermutu, dan ini seharusnya menjadi fokusnya DepDikNas, bukan teknologi kan? Sebetulnya, menyediakan informasi dan data adalah tahap pertama, bukan kedua.
Yang ingin kami ketahui dengan jelas, informasi dan data pendidikan penting apa yang ingin DepDikNas sampaikan ke dan dari lingkungan pendidikan di Indonesia sampai-sampai harus menggunakan banyak dana walapun anggaran untuk pendidikan sedang mengalami kekurangan untuk kebutuhan lain termasuk kesejahteraan guru? "Presiden Perlu Awasi Penggunaan Anggaran Pendidikan" (Media Indonesia) Ref: "alokasi dana pendidikan senilai Rp42 triliun ... telah mampu membangun Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas)".
Langganan:
Postingan (Atom)